Perbedaan Ducting Exhaust, Ducting Fresh Air, dan Ducting AC

• Written by: Content Team
• June 25, 2025
• Categories: Panduan
• Tags:

Kalau kamu lagi merancang sistem ventilasi atau perbaikan saluran udara, kamu mungkin bakal dihadapkan pada tiga istilah ini: ducting exhaust, fresh air, dan AC.

Kelihatannya mirip — sama-sama pipa untuk udara — tapi sebenarnya ketiganya punya fungsi yang sangat berbeda.

Supaya nggak salah pilih sistem (dan nggak buang-buang biaya), yuk bahas satu per satu perbedaan ducting ini, serta kapan dan di mana masing-masing paling cocok digunakan.

1. Ducting Exhaust

Fungsi: Membuang Udara Kotor

Sesuai namanya, ducting exhaust bertugas membuang udara dari dalam ruangan ke luar. Biasanya digunakan untuk mengeluarkan asap, uap panas, bau, atau partikel berbahaya yang tidak boleh dibiarkan berputar-putar di dalam ruangan.

Umumnya digunakan di:

• Dapur restoran / hotel

• Ruang genset

• Pabrik produksi

• Toilet umum

• Basement parkir

Ciri khas:

• Biasanya terhubung ke blower atau kipas hisap (exhaust fan)

• Jalur keluar diarahkan ke luar bangunan (atap atau dinding)

• Kadang dilengkapi filter atau grease trap (untuk dapur)

Pain point klien:
Tanpa ducting exhaust yang baik, bau, asap, dan panas bisa menumpuk di dalam ruangan. Ini nggak cuma mengganggu kenyamanan, tapi juga bisa bahaya buat kesehatan dan peralatan.

2. Ducting Fresh Air

Fungsi: Memasukkan Udara Segar dari Luar

Kalau exhaust mengeluarkan, fresh air justru memasukkan udara segar dari luar ke dalam ruangan.

Sistem ini penting untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan tetap sehat, terutama di bangunan tertutup atau ber-AC yang minim ventilasi alami.

Umumnya digunakan di:

• Gedung perkantoran

• Restoran tertutup

• Pabrik dan ruang produksi

• Ruang server atau ruang genset

Ciri khas:

• Menyedot udara dari luar, melewati filter, kadang dilengkapi pre-cooling system

• Sering dikombinasikan dengan ducting AC atau sistem ventilasi mekanis

Pain point klien:
Ruangan terlalu lama tertutup tanpa fresh air bisa menyebabkan sindrom SBS (sick building syndrome) — penghuni jadi mudah pusing, mengantuk, dan kurang konsentrasi.

3. Ducting AC

Fungsi: Menyebarkan Udara Dingin dari AC Sentral

Ducting AC berfungsi mengalirkan udara dingin dari unit AC sentral (AHU/FCU) ke berbagai titik dalam ruangan. Cocok untuk bangunan dengan banyak ruangan atau area luas yang butuh pendinginan merata.

Umumnya digunakan di:

• Gedung perkantoran

• Mall

• Hotel

• Tempat ibadah besar

• Gedung institusi pemerintah

Ciri khas:

• Terhubung ke AC sentral atau chiller

• Saluran tertutup dan diinsulasi untuk menjaga suhu

• Biasanya menyebar ke outlet/outlet AC tersembunyi di plafon

Pain point klien:
Salah desain ducting AC bisa bikin suhu ruangan tidak merata, tagihan listrik membengkak, atau AC cepat rusak karena beban kerja berlebih.

Tabel Perbandingan Singkat

Mana yang Kamu Butuhkan?

Tidak semua bangunan harus punya ketiga sistem ini. Tapi penting untuk tahu fungsi masing-masing, supaya kamu bisa menentukan:

• Jenis ducting yang dibutuhkan

• Estimasi biaya dan perawatannya

• Desain layout yang sesuai

Contoh:

• Dapur restoran? → Wajib punya exhaust + fresh air

• Kantor kecil dengan banyak jendela? → Cukup AC biasa

• Pabrik tertutup dengan mesin panas? → Butuh kombinasi exhaust, fresh air, dan kadang pendingin

Penutup: Hindari Salah Pasang, Rugi di Belakang

Banyak pemilik usaha yang baru sadar pentingnya ducting setelah udara jadi pengap, AC nggak efektif, atau ada keluhan dari karyawan.

Padahal, sistem sirkulasi udara yang baik bukan cuma soal kenyamanan — tapi juga soal efisiensi biaya operasional dan keselamatan kerja.

Di Pradana Ducting, kami bantu kamu menentukan sistem ducting yang tepat guna, tanpa overdesign dan tanpa buang biaya. Mulai dari survei lokasi hingga pemasangan, semua kami kerjakan berbasis kebutuhan nyata.

Butuh Rekomendasi Sistem Ducting untuk Bangunan Kamu?

Yuk, ngobrol dulu.
📞 Tim kami siap bantu konsultasi teknis tanpa biaya awal.